top of page

Teman Yang Tak Dapat Bicara Namun Banyak Memberi Makna

Updated: Jul 9, 2022

Buatku menulis itu adalah salah satu bentuk mengekspresikan diri. Kadang jika terlalu banyak hal yang ada dalam pikiran, dengan menulis aku bisa sedikit menguraikan. Seolah tekanan di kepala berkurang. Seperti menyimpan sesuatu dengan aman. Memiliki teman untuk mencurahkan resah dengan rasa aman. Karena ia seperti seseorang yang mendengarkan dan menerima apapun segala perasaan dengan apa adanya tanpa takut ditinggalkan.


Biasanya bagi sebagian orang - saat berinteraksi - tak mudah untuk dapat langsung memahami apa yang sebenarnya ingin lawan bicara sampaikan. Karena tidak semua orang mau atau bersedia untuk mendengarkan dan menyimak dengan baik. Sebaliknya tidak semua orang pula dapat menyampaikan maksud dan tujuan dengan baik dan jelas sehingga orang lain mudah untuk memahami. Tetapi, dengan menulis seseorang dapat lebih menguraikan isi pikirannya lebih baik. Bahkan sebelum ia akan menerbitkan/ mengirimkan tulisannya - melalui media apapun itu - dapat mengedit atau membaca ulang kembali untuk memastikan pesannya dapat dimengerti. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengucapan yang tidak baik.


Selama mengikuti 30DWC ini ada banyak pelajaran yang saya dapatkan, salah satunya adalah membuat diri menjadi lebih nyaman. Meski terkadang ada saat dimana ia menjadi sebuah kewajiban yang akhirnya harus dipaksakan, namun begiulah proses. Tidak selamanya mulus. Bahkan pernah drop out dari grup karena melanggar aturan tidak menulis selama 3 hari berturut-turut. Alasan keterlambatan juga kesibukan lain tidak bisa dijadikan alasan bagi diri sendiri. Saat mentor atau guardian tidak bertanya akan alasan-alasan itu, maka aku tidak berhak untuk menjelaskan. Karena faktanya adalah aku melanggar kesalahan dan kemudian hukumannya adalah drop out grup sehingga jika ingin kembali maka harus melunasi semua hutang tulisan itu. Jika aku menulis ini, berarti aku sudah menyelesaikan hukuman itu.


Sabar dengan segala kewajiban, bertanggung jawab atas semua kesalahan dan berusaha memperbaikinya, bertemu dengan fighter yang meskipun berlum pernah bersua tetapi sangat rajin meningatkan dan membantu dikala drop out. Semua itu didapatkan di 30DWC. Sejujurnya lingkungan 30DWC ini seperti miniatur latihan sederhana untuk menjalani kehidupan. Meski mungkin sebelumnya pernah mengalami beberapa hal dan pelajaran yang serupa, namun manusia tetaplah manusia. Ia mudah untuk lupa. Maka pelajaran-pelajaran itu menjadi pengingat untuk diri untuk selalu menjadi manusia yang rendah hati.


Fighter Squad2 - TwoGank

1. Aisyah Nuur Fitri: instagram.com/peuyeum.puan

2. A Musriadi: https://instagram.com/catatankaleng?utm_medium=copy_link

3. Asri Dwi Ambarwati:

4. Dewi Sartika Handayani:

5. Eka Damia: https://www.instagram.com/1dam_dam/

6. Ermawati: https://www.instagram.com/ermabundaf/

7. Herning Prabayanti: https://www.instagram.com/herning_care/

8. Muhammad Manstani:

9. Nina Prioatmita:

10. Vinny Rahmawati:

11. Laila Kurnia Purwati:

Mentor: @rezky_passioonwriter, @rizkamamalia

Superteam: @jirfani, @spriscadewii


تعليقات


bottom of page