Puasa Media Sosial
- dam dam
- Mar 5, 2022
- 2 min read
Padahal tidak banyak melakukan aktivitas. Hanya duduk sambil melihat layar ponsel di tangan, sesekali tertawa meliahat konten-konten lucu, tersenyum sambil melihat foto-foto idola atau keuwuan pasangan yang baru saja menikah. Tetapi tetap saja rasanya lelah, kepala terasa berat. Entah kurang olahraga atau terlalu banyak beban (mungkin bisa jadi dua-duanya). Atau mungkin juga karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat sosial media. Bayangkan, setelah membuka satu media sosial, beralih ke media sosial lain. Satu jam bahkan bisa terasa seperti 10 menit.
Siapa yang hanya meng-install satu media sosial di smartphone-nya? Sepertinya jarang, atau mungkin hampir tidak ada. Mulai dari Whatsapp, Instagram, YouTube, Facebook, Tiktok, Twitter, LinkedIn, dan lain-lain. Selain untuk hiburan dan media komunikasi, beberapa orang bekerja dan menghasilkan uang dari media sosial. Tak heran ia menjadi sebuah dunia baru (dunia virtual) disamping dunia nyata.
Ketika kita merasa terlalu lelah menghadapi kenyataan, kita sering lari ke dunia virtual. Pun sebaliknya, saat lelah dengan dunia virtual, kita kembali ke dunia nyata. Begitu terus siklusnya. Kita mencari mana yang lebih bisa membuat diri kita nyaman, untuk sekadar lari menghindari pahitnya kenyataan atau mencari hiburan. Terkadang karena sangat asyiknya berada di dunia vitual - yang menawarkan bermacam-macam hiburan yang tiada habisnya - kita lupa bahwa kita hidup di dunia nyata.
Saat kita bermain media sosial tanpa sadar pemikiran dan hati kita dibawa berkeliling bak roller-coaster. Hal itu yang terkadang membuat kita merasa lelah dan diaduk-aduk perasannya. Karena tidak hanya mata dan pikiran yang ikut bermain, emosi kita pun sering ikut bermain didalamnya. Hal yang sebelumnya tak terpikirkan, terbawa ke dunia nyata hingga membuat kita overthinking tanpa sadar. Kalau sudah capek hati dan pikiran, badan pun ikut merasakan dampaknya. Belum lagi banyaknya notifikasi pesan yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ada yang sampai ribuan. Semua pesan itu belum bisa kita baca dan sering terlewatkan.
Jika ini terjadi, cobalah untuk puasa media sosial. Mulai dari mengatur waktu dan mengurangi jam untuk melihat media sosial kita. Jika kita memiliki banyak media sosial, mulailah dari satu media sosial. Kemudian setelah terbiasa tambahkan pengurangan jamnya atau sama sekali off social media.
Dari pengalaman yang sudah dilakukan setelah mengurangi membuka media sosial dan beberapanya off, pikiran menjadi lebih tenang. Lebih bisa mindfulness dan fokus terhadap diri sendiri. Ada aktifitas lain yang ternyata lebih bermanfaat, seperti waktu untuk membaca buku, merapihkan/ mendekor ulang suasana kamar atau rumah, memasak, olahraga/ workout, ataupun sesekali mengobrol bersama tetangga. Dan aktifitas-aktifitas ini justru dapat membantu menggantikan waktu kita selama berpuasa media sosial. Kamu juga bisa melakukan aktifitas versimu sendiri yang lebih menyenangkan.
Cobalah kamu lakukan selama 1 pekan untuk puasa media sosial, nanti pasti akan terlihat perbedaannya. Kemudian jadikan itu kebiasaan. Setelah satu pekan, kamu bisa berbagi pengalamanmu denganku atau dengan orang lain. Dan yang sudah pernah melakukannya, boleh sharing di kolom komentar aktivitas apa saja yang kalian lakuan selama berpuasa media sosial. Selamat mencoba :).
Kommentare