Planning
- dam dam
- Mar 10, 2022
- 1 min read
Pada suatu waktu pernah kita merasa bisa melakukan segalanya setelah perencanaan yang kita anggap baik. Dirancang, dipikirkan dengan dengan matang, bahkan memikirkan untuk pencegahan kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Namun setelah dilakukan, nyatanya idak sesuai perkiraan. Ada saja hal-hal yang ada diluar pemikiran. Dan akhirnya kita tersadar, bahwa sepandai-pandainya kita mengatur waktu, kita kewalahan juga terhadap hal-hal yang unconditional. Ada saja obstacle yang harus kita lalui dalam prosesnya.
Jika dilihat kembali, rasanya kita sombong sekali dengan rencana-rencana kita. Lupa bahwa kita butuh pertolongan Allah. Kita terlalu percaya diri hingga lalai akan tugas yang sebenarnya harus dilakukan manusia, yaitu beribadah kepada Allah. Terkadang aktivitas yang dirasa penting oleh kita lebih diutamakan dibandingkan ibadah. Bukankah miris sekali rasanya bertindak demikian padahal kita sendiri adalah makhluk yang lemah. Ya, kita begitu lemah dan tak berdaya dengan rencana-rencana kita sendiri.
Ketika kita mendahulukan Allah, maka Allah akan mendahulukan kita mendapatkan pertolongannya. Tetapi jika kita sedari awal sudah melalaikan, siapa yang akan memberikan pertolongan sebaik pertolongan Allah?
Perbaikilah urusan kita dengan Allah, maka Allah pun akan memperbaiki urusan kita dengan manusia.
Mungkin kita sudah pernah mendengar kata-kata seperti itu. Tetapi apakah sudah benar-benar diterapkan dan dilaksanakan? Hanya diri sendiri yang dapat menjawabnya.
Abai, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan.
Mungkin sekarang kita sudah terlanjut berada ditengah kekacauan. Tak mengapa. Berusahalah untuk mengalihkan pikiran kepada perbaikan hubungan diri dengan Allah. Kemudian Allah akan tunjukkan ke arah mana kita harus berjalan. Mengurai satu demi satu permasalahan sampai terselesaikan.
Comments