top of page

Memandang

Dari setiap keseharian yang kita lakukan, keputusan-keputusan yang kita ambil sebenarnya berasal dari bagaimana kita memandang sesuatu. Pandangan ini kia peroleh dari berbagai informasi-informasi yang terekam dalam otak kita dari sejak kita kecil. Bagaimana pengajaran orang tua pun lingkungan yang tertangkap oleh semua panca indra kita serta yang berasal dari default diri kita sendiri - atau yang mungkin bisa kita sebut sebagai fitrah manusia.


Zaman ini kita diberikan fasilitas kemudahan dalam memperoleh informasi melalui internet. Akses pun diperoleh tidak hanya dari lingkup Negara, tetapi sudah mencapai Mancanegara. Seperti halnya benda yang lain Internet ini bisa digunakan dari dua sisi, untuk hal baik atau hal buruk, tergantung siapa yang menggunakannya. Diantara kedua hal itu diputuskan oleh penggunanya menggunakan cara pandang yang dimilikinya.


Sebagai muslim tentu cara pandang yang dipilihnya berdasarkan cara pandang ajaran Islam. Sesuai dengan apa yang Allah wahyukan kepada Rasul utusanNya. Perintah, larangan, anjuran, pun informasi-informasi yang lainnya telah diatur dengan jelas dalam Islam (meski sejujurnya aku belum bisa sepenuhnya memahami dan mengetahui, tetapi hal itu sudah bisa dirasakan dengan keadilan dan kebijaksanaan Islam dalam akivitas-aktivitas yang sederhana seperti makan dan minum sambil duduk ataupun berdoa sebelum melakukan sesuatu).


Cara pandang seseorang bisa berubah, berkembang ataupun tidak seiring dengan bertambahnya informasi yang ia peroleh. Keleluasaan dalam mengakses inforrmasi melalui internet sedikit banyak akan mempengaruhi bahkan bisa merubah cara pandang kita. Karena disana kita begitu mudah bertukar informasi dari berbagai belahan bumi lain yang memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda dengan kita. Disinilah cara pandang kita akan bermain. Dan pada akhirnya kita akan tetap pada cara pandang kita, berkembang, atau bahkan mungkin berubah.


Kita ambil contoh mengenai toleransi. Jika dulu orang pacaran sembunyi-sembunyi, bahkan malu-malu karena masyarakat cenderung asing dan menganggap kurang pantas, saat ini di era globalisasi menjadi sesuatu hal yang wajar. Beberapa bahkan menganggap aneh orang yang tidak berpacaran, sampai ditanya “kamu normal kan?”. Dulu hanya berpegangan tangan, sekarang terang-terangan berciuman. Toleransi menjadi semakin longgar. Mereka berubah. Dan untuk bisa sampai pada tahap ini tidak dalam waktu yang sebentar, bertahun-tahun. (Meski mungkin ada juga cara cepat untuk merubah, seperti dalam keaadan yang tertekan diengah perang, ataupun kebijakan dari seorang pemimpin berubah). Sungguh halus sekali mereka merubah cara pandang seseorang yang bahkan mungkin tanpa disadari bahwa dirinya telah berubah.


Comentarios


bottom of page