Kelereng Ternyata Ada Sejarahnya
- dam dam
- Mar 11, 2022
- 2 min read
Updated: Jul 9, 2022
Saat kecil, waktu itu sekitar usia diatas 7 tahun. Aku sering bermain kelereng dengan teman-teman laki-laki ataupun perempuan. Namun karena saat generasi di desa kebanyakan adalah kaum lelaki, tak jarang kami para perempuan ikut bermain permainan yang sering dimainkan oleh anak lelaki bersama-sama. Bahkan kita sempat beradu kelereng. Sepertinya itu judi, tapi dulu belum tahu yang namanya judi itu seperti apa. Yang kita tahu judi itu hanya sebatas taruhan memakai uang dan bermain kartu. Begitulah pemikiran anak kecil. Masih sederhana. Mungkin karena hal itu yang diperlihatkan di televisi, bahwa judi itu identik dengan uang dan permainan kartu. Padahal setelah dewasa barulah tahu maknanya.
Anak-anak banyak sekali mengkoleksi kelereng, terutama dengan warna-warna yang unik dan tidak biasa. Kita tidak hanya dapat memperolehnya dari jual-beli, tetapi juga melalui pertukaran. Bagi yang belum tahu kelereng, bentuknya ini bulat seperti bulan purnama. Biasanya terdapat bebagai macam warna. Yang aku tahu, dulu ada 3 jenis ukuran kelereng, yang paling kecil sekitar kurang lebih 5mm, ukuran sedang sekitar 1cm dan ukuran besar sekitar 1,5 cm.
Saat bermain kelereng, kita perlu fokus untuk membidik kelereng target. Perlu konsentrasi dan ketepatan. Kita juga dilatih untuk mengontrol tenaga yang kita keluarkan. Jika diibaratkan mugkin seperti bermain billiard. Bedanya kalau billiard itu arenanya menggunakan papan meja, alatnya menggunakan tongkat/stick panjang dan sudah ada aturan tertentu. Sedangkan kelereng arenanya di tanah dan lebih luas, aturanpun terkadang bisa berganti-ganti sesuai dengan kesepakatan bersama, serta alat yang digunakan hanyalah menggunakan jari tangan untuk melempar dan jentikan jari untuk mendorong kelereng.
Dalam beberapa website yang ditemukan di situs pencarian, ternyata kelereng sudah ditemukan sejak zaman Yunani. Jadi kelereng itu terekam sejarahnya. Dan inipun aku baru mengetahuinya. Dilansir dari wikipedia, dulu kelereng terbuat dari tanah liat. Kemudian pada zaman modern telah terjadi modifikasi dari bahan pembuatannya samapai kepada desainnya. Zaman modern kelereng dibuat dari kaca keramik. Pembuatan ini pertama kali ditemukan di Jerman pada tahun 1864. Awalnya kelereng hanya memiliki satu warna, tetapi kemudian didesain menjadi warna-warni seperti permen agar lebih menarik.
Jika kalian adalah anak-anak yang lahir di atas tahun 2015, mungkin sebagian kamu belu tahu bahwa sebelum teknologi smartphone banyak digunakan oleh masyarakat, dan anak-anak lebih memilih bermain game, permainan kelereng ini menjadi salah satu permainan yang cukup digemari dikalangan anak-anak sampai remaja. Karena permainan ini bisa dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Meskipun memang lebih asik dan seru jika dimainkan bersama-sama.
תגובות