top of page

Head to head.

Saat menghadapi tekanan, terkadang kita bisa lepas kendali beberapa saat. Bahkan rawan menyakiti tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar kita. Pada saat itu, tidak semua orang bisa menerima diri kita. Jangankan orang lain, terkadang diri sendiri pun bisa jadi menolak dan mengingkarinya. Menerima kekurangan diri memang terkadang tidak mudah. Butuh sebuah kejujuran. Apalagi menerima kekurangan orang lain. Tak heran kita sering melihat orang datang dan pergi karena mengetahui sebagian dari diri kita yang belum atau bahkan tidak bisa mereka terima.

Karena nila setitik, hancur susu sebelaga.

Tak hanya masalah besar, terkadang masalah yang kita anggap kecil dapat menghancurkan segalanya. Karena apa yang kita pahami berbeda dengan apa yang orang lain pahami. Sebab itu pahamilah, ada beberapa orang yang sangat tertutup dan sulit untuk mempercayai orang lain. Meski telah berusaha berhati-hati, terkadang ada saja hal yang dapat memicu sebuah masalah. Kita tidak dapat menghindar karena kita hidup dalam sebuah ekosistem. Semua berdampingan. Ada yang sejalan ada pula yang tidak sejalan. Gesekan itu tentu saja ada.


Ingat, kendali kita bukan ada pada bagaimana orang lain, tetapi bagaimana diri kita sendiri. Berusaha melakukan hal yang baik. Meski tidak akan semua orang bisa menerima. Karena memang keadaan masing-masing kita yang berbeda. Bisa jadi mereka hanya tidak mengetahuinya. Meski mungkin kita telah berusaha menjelaskannya. Jadi biarkan saja. Mereka adalah sesuatu yang tak bisa kita kendalikan sendiri.


Saat kita membiarkannya, bukan berarti kita menyerah. Karena memang kita sebagai manusia memiliki keterbatasan. Ada hal-hal yang tidak mampu kita lakukan. Serahkanlah urusan itu kepada Allah yang menciptakannya. Dan kita fokus pada apa yang memang bisa kita lakukan. Sertakan juga do'a. Begitulah cara menghadapinya.



Sebuah catatan:
Terkadang bagian diri kita yang berada di luar tidak sama dengan bagian dari diri kita yang ada di dalam. Bukan berarti tidak menjadi diri sendiri, tetapi kita terikat dengan aturan agar tidak saling menyaakiti tetapi untuk menjaga satu sama lain.

Comments


bottom of page