top of page

Critical Thinking

Ada sebuah tulisan yang dimuat di www.cambridge.org yang berjudul Critical Thinking and Reflective Reading: Imagining Different Point of View. Dalam tulisan tersebut menjelaskan bagaimana mengintegrasikan kemampuan critical thinking untuk menganalisa suatu topik dari perspektif yang berbeda. Dengan membayangkan sudut pandang yang berbeda, kita dapat belajar mengevaluasi asumsi dari diri kita sendiri kemudian membandingkannya dengan orang lain. Hal ini dapat membantu seseorang untuk belajar berempati dan memliliki sikap toleransi serta respect terhadap pendapat orang lain. Dalam tulisan tersebut dijelaskan beberapa tips untuk mengintegrasikan sudut pandang yang berbeda saat pelajaran membaca.


Yang pertama adalah berpikir mengenai sudut pandang pembaca. Biasanya jika kita membaca sebuah buku, kita cenderung akan mencoba untuk memahami bagaimana sudut pandang penulis. Sebuah tulisan tentang pariwisata di Italia akan berbeda pemahamannya jika dibaca oleh seorang manajer hotel, seorang tour guide, dan penduduk lokal. Begitupun halnya dengan artikel tentang dunia hewan akan berbeda juga pemahamannya jika dibaca oleh pecinta hewan, dokter hewan, atau oleh seorang peneliti.


Yang kedua adalah membaca dari sudut pandang orang lain. Berdiskusi dengan orang lain bagaimana pendapatnya tentang suatu hal. Misalnya membaca sebuah buku dimana seseorang bernama Naila menceritakan saat ia pergi berlibr bersama kelarganya ke pantai, ia menyelamatkan seorang anak laki-laki yang tenggelam. Setelah membaca cerita tersebut, kita diminta untuk menceritakan kembali dan mencoba untuk membayangkan dan mendalami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seorang ibu dari anak laki-laki tersebut dan sebagai seorang anak laki-laki tadi yang tenggelam.


Yang ketiga adalah membangun otonomi. Mencoba untuk mencari tulisan atau informasi yang berkaitan dengan sebuah topik untuk menemukan perspektif berbeda. Dari sana kita dapat menemukan tulisan yang membuat kita merasa bahwa hal itu dapat membatu memperdalam pemahaman terhadap topik atau bacaan yang sedang dibaca.


Yang keempat adalah merefleksikan dan mengevaluasi diri. Bagian terpenting dari berpikir kritis adalah bagaimana kita dapat merefleksikan proses berpikir seseorang. Kita bisa membandingkan opini kita sebelumnya dan menjelaskan bagaimana hal itu dapat berubah setelah melihat topik dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian kita dapat mendiskusikannya dengan orang lain.


Bagi seseorang yang suka dengan diskusi, beberapa poin diatas mungkin pernah atau biasa dilakukan, termasuk saya sendiri. Karena menurut saya, biasanya saat kita melihat atau mendengar sesuatu, kita akan cenderung memiliki pemahaman dari satu atau dua sisi, meski yang lebih sering adalah satu sisi. Padahal pendapat dari satu sisi saja jarang sekali ada yang cukup untuk kita dapat memahami sepenuhnya. Kenapa? Ya karena pemikiran kita terbatas, hanya berdasarkan informasi apa yang pernah kita terima dari masa lalu. Lain halnya jika kita dapat mencari sudut pandang yang berbeda sehingga pandangan dan pemahaman kita terhadap sesuatu menjadi lebih luas.


Dan seperti yang dikatakan di awal tadi, hal ini dapat melatih rasa empati dan toleransi terhadap pendapat orang lain. Karena setiap orang memang memiliki background dan situasi yang berbeda, maka pendapat mereka akan suatu hal pun kemungkinan berbeda pula. Tetapi kita pun tetap harus berhati-hati, jika ada pandangan yang itu menyimpang kita dapat mencoba meluruskan dengan masuk melalui bagaimanaa proses/cara berpikir dari orang tersebut. Jangan sampai kita yang malah terbawa pemikiran yang tidak benar. Karena sebagai Muslim tentunya kita sudah memiliki standarisasi benar dan salah. Tinggal bagaimana cara kita menyampaikannya dengan baik.


Comments


bottom of page