Tahu Diri
- dam dam
- Oct 22, 2022
- 2 min read
Updated: Oct 23, 2022
Masih membaca buku Pribadi Hebat karya Hamka yang memang begitu menakjubkan. Meski baru sampai pada bagian kedua, namun penjelasannya mengenai sifat-sifat pribadi hebat begitu mudah dipahami. Meskipun sebenarnya jika ditela'ah maknanya begitu dalam. Dan utamanya, hal itu bisa terjadi di kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang dibahas adalah tentang mengetahui diri.
Bagaimana kita menempatkan diri seharusnya, dimulai dengan mengenal diri kita sendiri. Dia mengetahui apa kekuranngan dan kelebihannya. Bukan berarti sebuah aib jika kita memiliki kekuranngan diri, karena kita memang tidak sempurna. Sebab kesempurnaan hanya ada satu saja, dan itu dimiliki oleh Allah swt.
Orang yang mengetahui dirinya atau bisa juga mengetahui kapasitasnya, tidak pelu menonjolkan dan melebih-lebihkan dirinnya. Cukup melakukan apa yang memang kita bisa, kemudian orang lain akan menempatkan dimana seharusnya kita berada.
Mengutip dalam buku tersebut, dari Al Mu’min mengatakan bahwa, “Tidaklah seseorang yang takabur melainkan karena dia sendiri merasa kurang. Tidaklah seseorang meninggi-ninggikan melainkan karena merasa rendah.”
Jika ditelaah, memang betul juga. Kadang kala mungkin kita melakukan itu tanpa sadar. Ada orang yang berperilaku konsumtif dengan membeli barang-barang branded hanya karena ingin terlihat lebih berada. Agar bisa bergabung dengan orang-orang di kalangan sosialita. Bahkan terdengar sebuah informasi, ada sebuah kelompok yang terdiri atas orang-orang yang hanya memiliki device Apple saja. Jika diluar itu (Android, dll) maka ia tidak akan ditemani, dan tidak termasuk kedalam geng/kelompok tersebut. Sungguh miris mendengarnya. Pertemanan dipilih berdasarkan apa yang dia pakai.
Karena hal tersebut, ada beberapa oang yang kadang memaksakan gaya hidup sosialita padahal pendapatan juga pas-pasan. Hingga rela kredit dan berhutang demi memenuhi keinginan semata. Lalu pada akhirnnya, ia sendiri yang mengeluhkan banyak hutang/pinjaman sana sini. Tak heran barang pun kehilangan nilai fungsinya karena tergantikan oleh gaya. Manusia pun dinilai dari barang-barang yang dimilikinya. Sedangkan pribadi, dikesampinngkan atau menjadi nomor kesekian.
Kepopuleran juga sama. Ada orang yang melakukan sesuatu hal dengan cara-cara yang tidak jujur agar mereka viral, agar bisa menjadi selebgram/seleb tiktok. Dan ketika ia ketahuan berbohong, ia mendapat celaan dan cibiran dari para netizen mereka.
“Orang yang mengangkat dirinya lebih dari yang semestinya, membesar-besarkan diri, tidak jujur dan sebagainya, nisacaya dalam waktu dekat akan kelihatan kebodohan dan kelemahannnya.” - Hamka
Comments