Memuliakan Pasangan
- dam dam
- Nov 2, 2022
- 1 min read
Kajian dari Ust. Labib Hibaurrahman
Dalam berpasangan suami dan istri, satu sama lainnya harus bisa saling menghargai dan merasakan apa yang pasangan rasakan. Karena sebabnya mawaddah dan warahmah timbul dari rasa berkasih saying, peduli, memahami dan mengerti hak dan kewajiban sebagai suami dan istri.
Pergaulilah mereka dengan kebagusan. Jika kamu menemukan rasa tidak suka terhadap merekan, peprlu diingat bahwa Allah itu mendatangkan kepadamu kebaikan yang banyak (khairan katsira).
Jika ada yang tidak suka dengan karakter pasangan (suami atau istri) tandanya Allah menciptakan hal itu untuk kebaikan yang luar biasa. Karena Allah sendiri yang menerangkan bahwa sesuatu yang kamu sukai atau cintai belum tentu baik untukmu begitupun sebaliknya saat kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu.
Saat ada keburukan pada pasangan, kita harus tetap berbuat baik kepada pasangan kita. Karena ketika menikah maka pasangan itu ibarat pakaian. Jika terdapat aib, maka kita harus tutup aib tersebut. Janganlah kita melihat keburukan pasangan, tetapi lihalah kebaikannya. Karena jika kita melihat keburukannya, maka yang akan dilihat adalah selalu keburukannya. Jika kita terus memlihara rasa tidak suka, maka rasa kebencian itu akan semaik kuat, dan hal itulah yang menjadi penyebab retaknya rumah tangga.
Jika terjadi pertengkaran dalam rumah tangga jangan pernah ingat keburukan yang telah dilakukan di masa lalu.
Ibnu katsir berkata, “wa’asyiruna bil ma’ruf”, baguskanlah perkataanmu pada istrimu/suamimu.
Dalam pernikahan, suami istri yang baik adalah ketika keduanya bermuamalah sehingga tercipta keluarga yang baik dan mendidik anak-anak mereka sampai sukses dunia dan akhirat.
Comments