top of page

Makan Yang sering Terlupakan

Sedari kecil, membiasakan anak-anak untuk makan apa yang tersaji di rumah adalah hal yang baik. Karenanya memperhatikan isi penyimpanan bahan makanan itu salah satu hal yang penting. Makanan yang baik akan membuat tubuh dan jiwa kita menjadi baik. Banyak penyakit yang timbul dari kelalaian dalam memperhatikan apa yang dimakan. Perut buncit, obesitas, kekurangan gizi, itu adalah gejala awal dari rentetan penyakit-penyakit lainnya.


Islam mengajarkan perihal adab makan ini. Makan itu bukan untuk kenyang ataupun enak, tetapi untuk membuat tubuh kita bertenaga dalam menjalankan ibadah. Makanlah secukupnya, jangan sampai kekenyangan. Bagilah sepertiga perut untuk makanan, sepertiga lagi untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara.


Memilih makanan tidak hanya sekadar rasa yang enak, namun juga perlu diperhatikan kehalalan dan kebaikan (thoyyib) dari makanan tersebut. Karena banyak yang halal tetapi ternyata tidak baik bagi tubuh kita. Mengkonsumsi sesuau secara berlebihan sehingga menyebabkan dampak buruk adalah kesalahan diri kita karena memilih makanan yang ternyata tidak thoyyib. Higenisnya, cara mengolahnya, aspek gizinya, dan apa yang diperlukan bagi tubuh kita, semua itu harus menjadi pertimbangan.


Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Allah pun lebih menyukai hamba-hambanya yang kuat. Seperti yang disebutkan dalam hadist riwayat Muslim berikut,


“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan,”

Makanlah menggunakan tangan kanan, dan jangan sambil berdiri. Hargai setiap makanan baik rasanya enak amupun tidak. Rasulullah saw, jika memakan makanan yang beliau rasa tidak/ kurang enak, maka akan ditinggalkannya makanan tersebut atau tidak dimakan. Pun halnya ketika makanan itu enak, beliau memakannya saja. Cara-cara sederhana ini yang sekarang mungkin jarang sekali orang temukan bahkan terlupakan, terutama jika makanannya terasa tidak enak. Dengan sesuka hati mereka mengumpat makanan menggunakan kata-kata kasar. Apa kabar mereka yang ikut dalam kompetisi memasak?


Sering kita dengar, terkadang bukan hanya kekurangan yang diberikan untuk berkomentar, tetapi juga terkadang terselip kata-kata kasar yang cenderung mengumpat. Entah kepada makanannya ataupun kepada kontestannya. Karena berbeda antara berkomentar dengan mengumpat. Settingan atau tidak hal itu bukanlah cara yang baik.


Banyak sekali resep-resep Islam yang mengatur tentang kehidupan selain dari makan. Bahkan membahas makan dari tulisan ini pun masih sebagiian kecil saja. Semoga tidak terlupakan untuk dipraktikkan.

Comments


bottom of page