Konsistensi dan Kedisiplinan
- dam dam
- Nov 5, 2022
- 1 min read
Untuk menjadi konsisten itu perlu usaha. Usaha yang tidak hanya dikerahkan dari dalam diri, namun juga dukungan dari luar yaitu lingkungan. Seringnya akan menjadi hal yang tidak dapat dihindari ketika hanya mengandalkan diri adalah tegida ketika kejenuhan mulai menghampiri dan rasa lelah yang menyerang. Situasi yang tidak terduga, yang menggoyahkan.
Pemaksaan dalam diri pada mulanya memang tidak mudah. Tetapi akan semakin berat ketika sudah mulai berjalan karena memang belum membiasakan. Pernahkan menonton anime One Punch Man? Dimana tokoh uama bernama Saitama berlatih seccara konsisten berlatih untuk menjadi seorang pahlawan selama 3 tahun tanpa henti sampai ia kehilangan rambut dikepalanya. Panas, hujan, dingin, tidak menghentikannya. Ia bahkan tidak pernah absen barang sekalipun. Dalam ceritanya, ia akhirnya menjadi seorang pahlawan yang sangat kuat namun tidak dikenal oleh banyak orang. Bahkan orang tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang pahlawan. Setiap monster menyerang, selalu ia kalahkan hanya dengan satu kali pukulan.
Yang membuat kita bisa belajar dari seorang Saitama adalah konsistensi dia berlatih. Merasa berat sekalipun, ia tetap konsisten dengan latihannya tanpa absen satu hari pun. Ia mampu memaksa dirinya untuk berada diluar zona nyamannya meskipun tidak mudah. Selain keinginannya yang kuat, kedisiplinan Saitama juga merupakan kunci dari konsistensinya.
Bahkan Aa Gym (Ustad Abdullah Gymnastiar) pernah mengatakan,
“Sunnatullah, kekuatan itu ternyata diberikan oleh Allah, syariatnya dengan kedisiplinan. Jadi yang ingin badannya kuat, lalu dia disiplin, Allah berikan kekuatan. Yang ingin ingatannya kuat, ia disiplin menghafal, Allah berikan kekuatan ingatan. Oleh karena itu orang yang tidak punya kedisiplinan, akan sulit mendapatkan banyak karunia Allah.” – Aa Gym.
Comments