top of page

Kala Hujan

Di pemberhentian hujan kali ini, tiba-tiba kamu menemukan resah. Yang entah berasal dari mana. Mungkin karena terabaikan setelah bercengkrama yang kamu kira akan menjadi hal menyenangkan. Beramah tamah ketika bertemu. Namun nyatanya tak seperti itu. Saat mencoba sedikit lebih terbuka, ada gores yang menyapa. Ada bagian dari diri yang ternyata baru diketahui. Dan hal itu membuat tak nyaman dihati. Meski dulu mungkin terlihat kaku, namun hati terasa tenang.


Niat ingin bertumbuh, tetapi takut dengan langkah yang salah. Sehingga terkadang di saat langit gelap, ada banyak penyesalan yang terungkap. Bahkan di tengah keriuhan rintik hujan, suara kendaraan yang berlalu lalang dan para pekerja bangunan, kamu merasa sendirian.


Kamu juga tahu bahwa dari setiap kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan, darinya kita juga bisa belajar. Entah karena berpatok diri untuk menjadi sempurna atau seperti apa? Terkadang kamu merasakan beban yang begitu berat. Atau mungkin karena ada salah dalam menafsirkan? Atau karena pemahaman yang kurang?


Namun saat mulai mencoba membuka diri, kotak-kotak yang tersimpan rapi sedikit terbuka. kamu menjadi takut lepas kendali. Karena dalam diri manusia, tersimpan begitu banyak perasaan-perasaan, juga berbagai macam sifat manusia. Dan ketika kamu mulai melibatkan diri dalam berbagai situasi. Kotak-kotak yang ada dalam dirimu bereaksi. Ternyata banyak ekspresi yang baru kamu ketahui.


Butuh keberanian dalam menjaga pribadi. Menempatkan ketegasan juga perlu sesekali. Selama ia diletakkan di tempat yang sesuai. Jika memang kurang cakap dalam suatu hal, ia bisa diperbaiki dengan pengalaman dan belajar. Namun budi yang baik, perlu dilatih hingga menahun, dan untuk bisa sampai melekat dalam diri, perlu dilakukan dengan sepenuh hati.

Komentar


bottom of page