Fairy Tale
- dam dam
- Apr 21, 2021
- 2 min read
Terkadang seseorang bisa menjadi sangat emosinal ketika dihadapkan dengan sesuatu yang sangat menyentuh dengan dirinya. Apa yang sering ia lihat dan sangat memberi koneksi yang terlalu kuat untuk bisa diputuskan. Dan hal-hal yang menyentuhnya akan berbekas melekat dengan begitu jelas. Bahkan tidak akan bisa hilang kecuali yang bersangkutan mengalami hilang ingatan. Tapi jika dipikirkan kembali meski hilang ingatan pun, rasanya hati dan tubuhnya akan selalu mengenal walaupun hanya sedikit saja.
Begitu banyak cerita-cerita di dunia ini. Mulai dari tipe kisah (nyata), karangan, dan campuran dari keduanya. Hal yang selalu menarik banyak orang biasanya adalah tipe ketiga, cerita campuran dari kisah dan karangan. Karangan menjadi bumbu penyedap rasa terbaik bagi kisah. Seperti bahan laut kering yang dicampurkan dalam sebuah masakan. Ia bagai candu kenikmatan yang menghipnotis orang yang memakannya. Sampai ada orang-orang yang menambahkan banyak penyedap hiperbola dalam setiap ceritanya. Cerita seperti ini sangat akrab dengan fairy tale story. Siapa orang yang tidak suka? Jika ada, beritahu pemilik halaman ini. Dia sangat penasaran dengan pemikiran dan perspektifnya tentang hal itu.
Tetapi ada kisah yang seolah terlihat fairy tale story. Karena biasanya hal itu jarang ditemukan. Dan tidak semua orang umum mengalaminya. Hanya orang-orang spesial. Wajar jika sebagian besar orang-orang menyebutnya fairy tale sory. Aneh ketika sesuatu yang nyata tidak dianggap sebagai sesuatu yang rasional. Apa mungkin itu dampak dari penyedap rasa cerita-cerita fairy tale story? ketika dengan jelas hatinya menginginkan itu. Mungkin mereka menganggap bahwa hal itu terlalu sulit jika dihadapkan dengan realita. Apakah mereka tidak siap? tapi rasanya bukan. Mereka hanya belum pernah melihatnya. Mungkin juga kenyataan yang mereka hadapi terlalu pahit hingga menerima kelezatan itu rasanya tidak terbayangkan, hanya bisa mengangankan.
Terlalu sering bermain dengan angan-angan memang bisa menyakitkan jika hanya sekedar digunakan sebagai pelarian dan penyembuh lara sementara.
Apa yang membuat orang-orang menyukai sesuatu seperti itu?
Manusia memang punya hasrat dan fitrah untuk merasakan bahagia. Ketidak puasan juga bisa menjadi sebab pemicunya. Dan sulitnya rasa untuk bersyukur yang banyak. Realita memang terkadang menyedihkan, tetapi tidak semuanya menyedihkan. Ia berputar seperti rotasi pada galaxy. Hanya rasa ketidakpuasan saja yang menutupinya. Memang egois. Itulah salah satu sifat manusia.
Jika telah tau sifat manusia seperti itu, kenapa masih saja banyak orang yang terpancing dan bahkan menjadi candu?
Memikirkan hal-hal yang terjadi diluar diri manusia memang pada kenyataannya masalah itu adalah dirinya sendiri. Jelas bahwa seseorang yang patut diwaspadai adalah dirinya sendiri. Setelah itu kemudian hal-hal diluar dirinya.
Comments