Rasa Desember, 2023

Memasuki akhir tahun muncul berita-berita yang membukakan mata. Melucuti perasaan ego dan memanggil rasa kemanusiaan, panggilan jiwa terhadap aqidah yang harus diperjuangkan.

Iya, apa lagi kalau bukan Al Aqsa.

Aku adalah orang yang merasa peduli dan menggebu ketika terpantik oleh berita-berita itu muncul. Namun ketika redup, dan tak lagi ramai, aku pun mulai lupa terhadap apa yang terjadi. Padahal disana tidak pernah sedetikpun berhenti untuk bisa bertahan dari gencatan blokade-blokade Israel. Air yang 97% tercemar, seringnya menanggung lapar. Makanan apapun mereka makan, bahkan rumput yang menjadi makanan hewan. Gizi buruk dimana-mana. Letupan-letupan senjata tak berhenti juga. Hari ini bertemu, belem tentu dengann esok. Manusia-manusia itu hilang tanpa jejak, ditangkap tanpa alasan yang jelas.

7 Oktober 2023, Thaufan Al Aqsa meletup. Membangunkan seluruh masyarakat dunia yang sedang tertidur. Jiwa mereka yang hilang dari dunia, bersuara menggetarkan semesta. Mencuri perhatian kami semua. Membuka mata, membuka pikiran. Perjuangan mereka melahirkan gelombang pergerakan seluruh manusia. Aksi protes atau unjuk rasa, boikot diseluruh penjuru dunia. Baru bangun tidur saja, muslim seluruh dunia bisa menggentarkan Israel, apalagi jika kami semua benar-benar terbangun.

Rasanya, bayangan kembali kepada masa-masa Salahuddin Al Ayubi, Muhammad AL Fatih, dan masa-masa Kekhalifahan Islam berdiri di bumi Allah ini. Bagaimana mereka dulu tak ada yang berani mengusik kekhalifahan. Masa-masa penuh perjuangan membara menegakkan Islam, kemudian berjaya dan memberikan kedamaian yang tidak hanya bagi ummatnya, tetapi juga seluruh penghuni bumi mengagumi dan berbondong-bondong mendatangi kami. Untuk belajar ataupun meminta perlidungan dan keadilan yang dibawa Islam dalam kehidupan kami.