top of page

Dari lantai lima


Ada mata yang begitu tajam namun terlihat sayu.

Ku lekat menatap, tanpa sadar terpesona.

Bagaimana rupa di balik penutup sebagian wajahnya, aku ingin tahu?

Siapakah engkau?

Bolehkah saya berkenalan?

Ingin aku bertanya setiap bertatap muka

Namun akhirnya kelu, mematung seperti es batu

Rasa malu yang hebat mengalahkan langkahku

Di perjalanan menuju halte bis, aku selalu memerhatikan

Dengan jantung berdegup lebih kencang dari biasanya

Menanti pertemuan di tempat itu, denganmu


Pemberhentian hari selanjutnya.


Setia bertemu, tanpa sadar aku salah tingkah

Apalagi jika tak sengaja menatap

Tangan ini tersimpuh di dada

Menenangkan detak jantung yang memompa darah lebih cepat dari biasanya

Aku tertunduk, semoga tak terbaca


Ku dengar sayup-sayup suara gelitik tawa

Terdengar dewasa dan menenagkan

Ternyata itu suara dari seseorang yang aku lihat

Suara yang sama terdengar di balik tirai

Suara bacaan alfatihahnya jelas terdengar

Terdengar persis seperti suara yang ada dalam ingatan

Tanpa menambah nada, semua terasa pas

Dan ternyata itu suara dari kamu

Ku kejar dari belakang dengan tenang

Mengikuti suara langkah kaki sepatu kats putih

Jalan kami ternyata searah


Aku bertanya, adakah ia sadar aku ikuti

Adakkah ia merasa terganggu

Akupun akan merasa tak nyaman jika ada seseorang yang melakukan hal ini

Akhirnya kuhentikan tingkahku saat kereta tiba di lorong peron


Pemberhentian hari selanjutnya.


Aku masih tak tahu apapun

Rasanya frustasi

Haus karena pertanyaan-pertanyaan ini belum juga terjawab

Yang ku tahu hanya dia dari lantai 5

Recent Posts

See All
Photo by Accident (I feel so bad)

Hey... this is short story I made... (reckless song) yupp.. it's just short story. It was accident. I said to my brother that I have a...

 
 
 

Comments


bottom of page