Cara Memulai Berliterasi
- dam dam
- Oct 30, 2022
- 2 min read
Updated: Nov 6, 2022
Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang perempuan dan menjadikannya sebuah kebiasaan adalah berliterasi. Kenapa? Perempuan harus cerdas karena ia adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Tidak hanya itu, interaksi anak dan ibu lebih sering dibandingkan bapak sehingga ibu lah yang akan menjadi contoh awal bagi anak-anaknya. Beberapa tokoh di Indonesia pernah mengatakan bahwa literasi bangsa Indonesia masih rendah. Dilansir dari website Perpustakaan Kemendagri Indonesia, Indonesia termasuk kedalam 10 negara terbawah dari sekitar 70 negara yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei dari Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.
Berkembangnya teknologi informasi, seharusnya menjadi sarana yang lebih mudah dalam meningkatkan literasi bagi bangsa. Namun perlu diingat juga, bahwa berliterasi pun setidaknya harus memiliki pembimbing. Karena dalam mempelajari ilmu pengetahuan perlu dibimbing agar sampai apa yang dimaksudkan oleh penyampai sehingga dapat mencegah terjadinya miskonsepsi.
Berliterasi perlu dilatih setiap hari agar dapat menjadi kebiasaan dan kebutuhan dalam diri. Menurut Ustad Hadi Nur Ramadhan yang merupakan founder Rumah Sejarah Indonesia (RSI), beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memulai dalam membiasakan diri berliterasi adalah dekat dengan buku. Bagaimana caranya?
Bawalah buku kemanapun kita pergi.
Tidur dengan Buku. Ibnu Jauzi, seorang ulama sekaligus psikolog, pernah mengatakan bahwa kita akan cepat merespon yang dimana benda itu dekat saat kita tidur.
Berkumpul dengan orang-orang yang suka berliterasi. Lingkungan yang mendukung dapat menjaga diri kita dalam hal konsistensi. Setidaknya ada semangat yang ditularkan dari lingkungan ketika kita mulai merasa lalai.
Jadwalkan 2-3 kali sebulan untuk mengunjungi perpustakaan.
Jika habit tersebut sudah dibangun, maka akan timbul rasa cinta. Ketika rasa cinta itu muncul, keinginan untuk membaca itu pun timbul. Buya Hamka pernah mengatakan, “Membaca buku-buku yang baik seperti memberi rohani yang baik”. Maka pilihlah buku-buku yang baik, karena membaca buku yang buruk akan menghancurkan diri kita sendiri.
Comments