top of page

Bisikan-bisikan 'aneh' di tempat kerja


Ditengah pekerjaan ada hal saja bisikan-bisikan aneh yang tidak mengenakan. Bisikan-bisikan itu tanpa sadar mempengaruhi pikiran yang bisa berubah menjadi beban. Iya, hal yang kadang tak terpikirkan oleh kita pada mulanya tiba-tiba hinggap dan menetap dalam perasaan. Kecemburuan, keadilan, apresiasi, jabatan, dan lain-lain. Semua itu dipertanyakan dengan membandingkan satu dengan yang lainnya.



"Padahal kerjaan aku lebih banyak, tapi kenapa dia yang dapat apresiasi?"

"Kita sama-sama ngerjain kerjaan yang sama, tapi kenapa bayaran kita jauh berbeda?"

"Kenapa sih selalu dikasih kerjaan yang bukan jobdesk nya!"

"Kerja itu sesuai sama gaji aja, gausah muluk-muluk"


Padahal, semula, tujuan awal bekerja adalah untuk beribadah. Transaksinya langsung dengan Allah. Namun karena bisikan-bisikan aneh itu, kita menjadi lupa. Sejatinya kita disana sedang bekerja untuk Allah, bukan untuk perusahaan ataupun manusia. Maka penilaian-penilaian penting bagi diri kita adalah sesuatu yang dekat dengan standar-standar yang Allah berikan. Mengerjakan pekerjaan yang tidak bertentangan dengan aturan Allah. Bukan standar perusahaan apalagi manusia.


Sebuah pekerjaan sama dengan amanah. Kita dipercaya untuk mengerjakan hal itu karena kita bisa melakukannya. Meski di tengah jalan terselip bongkahan atau kelokan yang menghambat laju pekerjaan, bukan berarti kita tidak bisa. Carilah setiap jalan keluar permasalahannya. Selain bisa meningkatkan kualitas diri, kita juga turut berkontribusi dengan memberikan manfaat kepada lingkungan tempat kita bekerja. Bukankah itu hal yang bagus!


Memberi manfaat adalah energi yang menjadikan diri kita tak pernah habis untuk terus berusaha dengan baik. Apalagi jika kita ingin terlihat baik di mata Allah. Semua perasaan yang kita rasakan seperti ketidakadilan, kecemburuan, juga harapan apresiasi dari orang lain tak akan menjadi halangan untuk menghambat setiap pekerjaan yang kita lakukan. Karena Allah Maha Tahu dan Maha Adil dengan RahmatNya. Kita tak perlu jadi khawatir ataupun sampai overthinking jika yakin dengan Allah dan janjiNya.


Namun tetap saja sebagai manusia adakalanya terlintas dalam pemikiran kita tentang bisikan-bisikan aneh yang tak mengenakan itu. Saran dari salah seorang guru, beliau Ustadz Adi Hidayat, bahwa setiap manusia akan di uji oleh perasaan-perasaan nafsu yang menyeret manusia kepada jalan yang sesat, karenanya tugas kita adalah melawan hal itu dengan pemikiran-pemikiran yang positif.


Bagi setiap orang tentu berbeda ketahananya dalam menghadapi itu semua. Namun tetap kita perlu mengusahakannya. Dan sejauh yang pernah dilakukan, selain mencari referensi-referensi yang membuat kita berpikir positif, bisa juga dengan membicarakannya kepada seseorang yang kita anggap ia amanah dan dapat memberikan nasihat-nasihat baik yang mengingatkan kita kepada Allah. Memang perlu beberapa hari untuk menyelesaikan hal ini. Dan itu cukup berhasil mengembalikan keyakinan kita yang mulai goyah.


Semoga bisa membantu kamu yang sedang memiliki permasalahan yang serupa.

Comments


bottom of page